Thursday, 16 May 2013

Superaktif Leader: Tidak Ada Tempat yang Aman, Bergeraklah!


Hasan Hasbulah 
1111001009

Ada dua pilihan yang mungkin begitu indah untuk disesali  atau sekedar dikhayalkan ketika perang perdinastian kepemimpinan mengambisikan suatu kemenangan “hina” untuk melakukan perbudakan, yaitu “bergerak atau mati”. Bukan hal yang asing saat pasokan persenjataan anti-sosial menyerang sudut pandang minoritas yang nyaris tertindas dalam nyamannya lingkungan sehingga menciptakan kematian atau membentuk pilihan lain seperti “Hey, bergeraklah!!”. Dan kenapa “hina”? Ini ditujukan bukan sebagai simbol kekuatan murka pengancam sesama makhluk. Hanya saja, untuk menggambarkan betapa sebuah kemenangan tidak pantas untuk dikenang jika hanya jika sekedar terbatas oleh suatu keotoriteran.

Superaktif Leader, menjelaskan bahwa suatu kemenangan adalah bukan salah satu visi untuk mewujudkan kekuatan berdasarkan harapan yang dalam—melainkan sebagai acuan dasar dalam pembentukan teori motivasi bagi buruknya para pelaku di suatu organisasi atau bahkan pada lingkungan yang telah tercemar adiksi pembenci. Visi diarahkan sebagai papan utama pencapaian tujuan dan perluasan pertahanan (dalam dunia yang menggejolakkan geostrategisme).

Superaktif Leader, lebih tepat dianalogikan istilahnya terhadap keadaan yang bersifat alamiah—seperti “proses seleksi alam”. Hal ini akan cukup membantu untuk mengartikan kesulitan dalam pola penyerangan atau bertahan dalam lingkungan.

Contoh sederhana, ketika seseorang telah berada pada level pemimpin, banyak keadaan dan hal yang harus dipertanggunjawabkan tanpa alasan untuk “mengelak”. Pemimpin ini akan tumbuh sesuai dengan tahapan ujian yang sudah dialaminya. Kemudian, secara otomatis seleksi alam akan membawa pemimpin ini pada tingkat keputusan memilih. Memilih adalah gerbang kedua setelah proses persiapan (khusus gerbang para leader). Pemimpin menjadi superaktif ketika ia (sebagai pemimpin) dapat dengan leluasa mengkritik atau pun menggertak rival-nya agar tidak dapat menyerang.

Kepada siapa superaktif leader mengorasikan pernyataan “tidak ada tempat yang aman di dunia ini, Anda harus bergerak”? Anda. Ya benar Anda, tidak ada pilihan lain kecuali mengecualikan pernyataan itu dengan menariknya kembali sebagai suatu kenangan. Anda (para member dan calon leader) dituntut bukan hanya untuk mengusai kalimat penyemangat itu—akan tetapi, juga diharapkan dapat memberikan kontribusi seperti tenaga dan pikiran (bahkan perasaan).

Diibaratkan seperti sebuah permainan, tidak akan ada seri—karena para pemain ditargetkan untuk mendapatkan kemenagan atau menjadi kalah. Seri hanya akan menghantui agar terciptanya niat untuk bertanding ulang. Ya, Anda benar lagi (mencoba menebak). Permainan tidak akan berhenti jika tidak diputuskan siapa yang menang dan siapa yang kalah. Nah, ini dihubungkan dengan proses seleksi alam pada pola penyerangan oleh seorang superaktif leader. Yaitu, tetap bertindak biasa saja namun ada ketergesahan dan kekhawatiran yang mengancam atau mencoba untuk menyerang lebih dahulu. Superaktif leader-lah yang mengusai strategi ini.

Termasuk strategi analisa Grand Strategy Cluster dan S.W.O.T. dalam dunia bisnis (lebih sering politik)—menganut nilai-nilai pemahaman mengenai siapa yang akan diruntuhkan atau siapa (lawan) yang telah berada pada level kritis. Tentu saja maksud orasi dari superaktif leader ini bukan ditujukan bagi pandangan negatif (atau terserah sudut pandang Anda).

Makna yang dalam tentang pernyataan dari superaktif leader tadi dapat merumuskan bagaimana cara untuk melanjutkan atau tetap bernilai ketika ancaman buruk datang. Rumus ini merupakan putusan dasar dari pelajaran mengenai “cara bertahan hidup”—yaitu “lakukan apa yang harus Anda lakukan, apapun itu teruslah bergerak. Atau berhenti dan mati, atau berhenti danp menguasai”. Teruslah bergerak!!

No comments:

Post a Comment