Alvian Aditya Kanzi
1112001030
Di dalam sebuah rumah tangga, pemimpin tertinggi adalah suami dan kemudian pemimpin kedua adalah isteri. Dan umumnya aplikasinya cukuplah dengan pembagian tugas. Suami sebagai kepala keluarga (yang memimpin isterinya) dan isteri sebagai ibu rumah tangga.
Seorang pemimpin dalam keluarga tidak hanya dipundakkan terhadap para bapak, tetapi seorang ibu pun juga dapat menjadi kepala keluarga. Ada banyak faktor-faktor yang menyebabkan seorang ibu dapat menjadi kepala keluarga, salah satunya ketika di dalam keluarga tersebut si bapak telah meninggalkan keluarganya. Maka disitu peran ibu akan menjadi kepala dalam keluarganya. Tidak hanya itu, faktor ketidaksanggupan bapak dalam mengatur, menghidupi keluarga, dan menjalani peran sebagai kepala keluarga juga akan membuat peran ibu dibutuhkan untuk menjadi kepala dalam keluarganya. Jadi seorang pinpinan dalam rumah tangga yang dimaksud disini adalah orang tua, tidak hanya dibebankan kepada peran bapak.
Peranan kepemimpinan dalam membina rumah tangga menduduki tempat yang strategis dan menentukan dapat tidaknya keluarga itu mencapai kesejahteraannya. Karenannya, di sini diperlukan perilaku keteladanan dari orang tua. Artinya, sikap dan tindakan seorang kepala keluarga atau ibu rumah tangga akan memberikan pengaruh besar terhadap anggota keluarganya. Orang tua sebagai pimpinan daripada anggota keluarganya dituntut dapat memberikan yang terbaik bagi para anggota keluarganya. Pimpinan keluarga harus dapat memelihara sikap dan tingkah laku sehari-hari anggota keluarganya agar hubungan dalam keluarga dapat terjalin dengan harmonis. Seorang pemimpin keluarga hendaknya bersikap lemah lembut terhadap semua bawahannya. Bila ada kesalahan di antara mereka, maka pemimpin keluarga harus dapat meminta maaf dan memaafkan orang yang bersangkutan tersebut. Dalam hal-hal yang menyangkut kepentingan keluarga, baik dalam membuat perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan, hendaknya dapat bermusyawarah terlebih dahulu. Seorang kepala keluarga hendaknya dapat bersikap adil terhadap isterinya. Demikian pula sebagai orang tua terhadap anak-anaknya dan anggota keluarga lainnya. Kebencian kepada anggota hendaknya dihindarkan. Apabila ada sikap dan tingkah laku yang tidak baik, hendaknya diperbaiki dengan penuh kesabaran, sehingga sikap dan tingkah laku tersebut hilang dengan pendidikan terhadap diri anggota keluarga, dan tidak malah bertindak tidak adil. Intinya dalam keluarga, seorang pemimpin harus dapat menberikan contoh yang baik bagi para anggotanya agar dapat menjalin keluarga yang harmonis, bahagia, dan sejahtera.
No comments:
Post a Comment