Yasinta
1111001099
Indonesia, negaraku, tempat kelahiranku, tempat keluargaku tinggal dan rumah bagiku. Aku ingin bercerita tentang rumahku ini, cerita di tengah maraknya Pemilu (Pemilihan Umum). Banyak yang menginginkan posisi sebagai salah satu penguasa di rumahku ini, mulai dari ingin menjadi Presiden berikutnya, sampai ingin menjadi salah satu anggota DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) ataupun DPD (Dewan Perwakilan Daerah). Berbagai cara yang membutuhkan dana jutaan rupiah bahkan bisa mencapai miliyaran rupiah pun mereka tempuh demi mendapatkan kekuasaan tersebut.
Menurutku, ambisi dan tujuan utama dari tindakan mereka tersebut bukanlah uang atau penghasilan yang mereka dapatkan ketika mendapatkan kekuasaan tersebut, tetapi ambisi dan tujuan utama mereka ialah kekuasaan itu sendiri. Dari berita di salah satu saluran televisi, penghasilan yang mereka dapatkan tidak sebanding dengan apa yang mereka keluarkan pada saat kampanye Pemilu. Misalkan saja DPR, penghasilan yang mereka dapatkan maksimal Rp 20.000.000,- per bulan dan jumlah keseluruhan dari penghasilan mereka selama masa jabatan 5 tahun adalah Rp 1,8 Milyar. Jika mereka mengeluarkan biaya lebih dari jumlah tersebut, maka mereka akan mengalami defisit. Hal inilah yang dapat memperbesar kemungkinan mereka akan menyalahgunakan kekuasaan mereka seperti dengan Korupsi.
Dari dulu aku sering berpikir, mengapa negaraku ini, rumahku ini, tidak menyeleksi dengan baik calon penguasa rumahku ini dan kemudian memberikan dana untuk kampanye mereka. Dana yang diberikan haruslah dipukul rata di antara calon tersebut. Misalnya calon Presiden diberikan dana yang sama dengan calon Presiden lainnya, calon DPR diberikan dana yang sama dengan calon DPR lainnya. Setiap calon dapat sekreatif mungkin menggunakan dana tersebut tetapi tidak diperbolehkan untuk menggunakan dana lebih dari itu untuk keperluan kampanye Pemilu.
Dengan cara ini, saya berharap kemungkinan untuk korupsi pun dapat berkurang. Selain itu, orang – orang yang kalah dalam Pemilu tidak mengalami kerugian besar seperti kejadian beberapa tahun lalu dimana banyak berita calon DPR yang tak terpilih memutuskan untuk bunuh diri ataupun yang menjadi depresi akibat kerugian besar yang mereka tanggung. Rakyat yang berpotensi menjadi penguasa negeri ini tetapi tidak memiliki dana yang banyak pun dapat turut berpartisipasi untuk menjadi calon penguasa rumahku ini.
Ini hanyalah pikiran kecil dari diriku yang masih membutuhkan banyak pertimbangan dan masih banyak kekurangan di dalamnya. Aku hanya menginginkan pemimpin yang tidak terobsesi pada kekuasaan tetapi memang memikirkan kepentingan rakyat. Untuk itulah dibutuhkan pemimpin dengan mental yang kuat dan pikiran yang biijak karena dunia politik adalah dunia yang kejam dan berat.
No comments:
Post a Comment