Kebijakan World Trade Organization
sehingga menyebabkan semua Negara di dunia ini dapat saling bertransaksi satu
sama lain tanpa banyaknya batasan – batasan sehingga akhirnya Negara berkembang
mengalami tekanan – tekanan serius dan menjadi semakin susah untuk menjadi
Negara yang maju. Oleh karena itu untuk dapat mengahdapi fenomena yang muncul
pada saat ini, sebaiknya para pemimpin Indonesia dapat menanggapi dengan serius
dan bberusaha agar Negara Indonesia ini meraih keuntungan bukannya mendapatkan
kerugian – kerugian besar akibat kebijakan ini.
Para
pemimpin di Negara kita ini seharusnya menunjukkan kekuatan yang dimiliki
Indonesia, tidak perlu diragukan lagi bahwa Indonesia memiliki sumber daya yang
sangat banyak. Sehingga jika itu semua benar – benar dapat digunakan seefisien
mungkin maka sebenarnya Indonesia dapat survive dengan keadaan ini. Tidak lagi
mengagung – agungkan produk buatan barat, eropa, jepang dsb. Namun seharusnya
selalu bangga terhadap produk buatan negeri sendiri. Jika para pemimpin Indonesia
dapat memimpin rakyatnya untuk dapat melakukan perubahan dalam sector
perdagangan menuju arah yang lebih baik, maka masih ada kemungkinan untuk kita
menjadi salah satu Negara maju di Dunia. Namun sebelum menggerakkan rakyat
Indonesia, sebaiknya pemimpin Indonesia dapat memperbaiki business ethic
terlebih dahulu. Memperbaiki moral person dan moral manager. Sehingga referent
power, reward power, coercive power, Legitimate power, expert power, dan
informational power tidak lagi disalah gunakan. Ketika semua source of power
telah maksimal dan benar dalam pengaplikasiannya, pasti produk – produk
Indonesia dapat lebih maju dan bersaing baik segi kualitas sampai harga.
Sehingga Indonesia dapat lebih dipandang dunia, dan tidak tersiksa akan adanya
kebijakan yang dikeluarkan oleh WTO.
No comments:
Post a Comment