Sunday, 21 April 2013

Seni Kepemimpinan Inisiatif a la Newbie Leader


Tri Ade Feriyanto 
1111001072

Newbie. Yup! Mungkin adalah sebutan yang cukup familiar bagi sang penghuni lama sebuah sistem dalam perangkat lunak komputer. Namun, apakah cukup jelas untuk menggambarkan tentang kedatangan dari seorang yang berniat untuk mencari-tahu atau bahkan sekedar menilai seberapa besar perannya jika berada pada posisi sebagai leader di komplek baru. Newbie Leader, atau pemimpin baru merupakan kiasan spontan ketika tidak ada makna lain yang dapat menggantikan istilah dari betapa jenakanya karakter seseorang dalam memimpin suatu organisasi lama yang pernah ditinggali berbagai macam para member pengutuk sistem koordinasi program kerja tahunan. Betapa kalimat ini tidak bisa diulang untuk mengurangi sarkasme yang sudah terniat dari para member berdarah dingin ini.

Banyak hal diujikan dalam suatu pencapaian untuk mendapatkan promosi jabatan, dan entah kenapa tidak begitu bagi Newbie Leader yang secara misterius dijelaskan pada paragraph di atas—bahwa strategi inisiatif dapat menjadi popular ketika para member tidak mengerti apa yang diperintahkan atau diarahkan oleh Newbie Leader. Apa itu strategi inisiatif? Ya, benar. Layaknya anak kecil yang mulai tumbuh dan berkembang pola pikirnya—mendefinisikan segala masalah atau pun hal baru dengan cara yang amat sangat sederhana. Setidaknya ada label “Bimbingan Orangtua” pada konteks ini. Secara umum anak kecil adalah pribadi yang berani (karena belum mengenal rasa takut, kecuali telah terdoktrin kata “jangan” dari ibunya), dan sangat suka mencampuri urusan anak kecil lain yang sebaya (kadang-kadang). Seperti, pada kasus ini dapat dicontohkan pada lingkungan bermain anak kecil, dimana mereka (anak-anak kecil) dapat melupakan segala permasalahan tanpa harus memikirkan kembali masalah tersebut setelah selesai bermain. Jadi, anak kecil menggunakan inisiatifnya untuk menggerakkan apa yang ia sukai. Tentu saja berhubungan dengan Newbie Leader yang tidak berpengalaman dalam memimpin tetapi memiliki jiwa berani dan suka melakukan apapun yang ia sukai tanpa memikirkan komentar orang lain (para member).

Tidak asing lagi kisah dimana pendatang baru di suatu tempat kerja atau sekolah mendapatkan apresiasi yang cukup mengancam dari para rekan atau teman-temannya. Beberapa diantaranya, disuguhkan dengan berbagai macam pertanyaan yang terdengar tidak perlu ditanyakan karena mengandung unsur tidak sopan yang dapat mengakibatkan krisis mental. Krisis mental dapat memperpuruk kinerja dalam beraktivitas. Akan tetapi, pandangan seperti itu terlihat  terlalu klasik sedangkan teori fenomena sosial dalam teori kontemporer menyatakan bahwa manusia akan lebih mudah terpengaruh jika rasa penasaran tidak lebih besar daripada niat untuk melakukan. Artinya, di dunia modern seperti sekarang ini—akulturasi, asimilasi atau apapun hal yang termasuk dalam perubahan sosial suatu manusia di lingkungan barunya telah membawa individu ini pada proses perubahan sosial. Contoh di atas kemungkinan besar terjadi pada lingkungan dimana para tahanan dikurung di dalam sel yang tidak dikategori-khususkan atas perlakuan kejinya. Misalnya, sang pembunuh berada satu sel dengan sang pemerkosa atau bandar judi.

Proses inisatif terjadi secara mendadak atas dasar Newbie Leader telah terbiasa dengan sikap perilaku menghargai lingkungan. Dimana Newbie Leader ini memiliki karakteristik seorang dalam teori Y pada teori X dan teori Y oleh McGregor. Yaitu, lebih suka bekerja tanpa ada perintah, senang mengerjakan tugas secara santai namun juga disiplin dalam prosedur standar.

Apakah kendalanya menjadi Newbie Leader? Kendati hal ini merupakan proses pembentukan jati diri sebagai leader, maka kendala yang paling utama adalah terus mengupayakan inisiatif sebagai jalan untuk merugikan diri sendiri. Jika leader tidak meng-expose perilaku inisiatifnya kepada para member¬-nya, hal ini akan berdampak pada tidak adanya perubahan dalam lingkungan kerja—yang dimana para member seperti yang telah dikemukakan di atas, bahwa mereka adalah para pengacau sejati. Namun, apakah Newbie Leader adalah seorang pemimpin baru yang menyetujui semua keinginan dari para member-nya? Dengan angka 80, tentu saja tidak bisa. Hal ini akan berdampak pada diskriminasi yang menjauhkan sifat inisiatif dari masing-masing individu tiap member.

Pemimpin baru atau Newbie Leader pada kenyataanya sama seperti leaders biasanya, tetapi memiliki pendekatan yang berbeda. Tergantung kriteria budaya, tempat atau darah barangkali. Pendekatan Newbie Leader lebih tertanam pada aspek moral dari tiap individu—yaitu inisiatif berdasarkan hati nurani dan kebiasaan.

Kenapa inisiatif dijadikan alasan sebagai pendekatan dari Newbie Leader dalam mengorganisir organisasinya? Karena, untuk dapat mengembangkan karir pribadi maka seseorang harus berinisiatif pada dirinya sendiri—yaitu mulai menggerakkan tangan dan kakinya lebih produktif demi kinerja yang maksimal.
Disimpulkan bahwa, seni kepemimpinan inisiatif ala Newbie Leader dapat dengan baik berpengaruh pada situasi yang sebelumnya cukup tidak terkendali. Dimana konsep dari teori perkembangan pola pikir anak kecil menyatakan kalau Keep It Simple itu lebih menguntungkan di suatu penyelesaian masalah dalam organisasi.

No comments:

Post a Comment