Hasan Hasbulah
1111001009
“Kepemimpinan bukan semata-mataposisi formal, namun suatu pilihan berhubungan dengan orang lain dengan cara menggali dan mengungkapkan kelebihan dan potensi mereka secara jelas hingga mereka sendiri menyadarinya.”– Stephen R. Covey
Sudah hakikatnya bahwa setiap manusia dilahirkan untuk menjadi seorang pemimpin. Pemimpin yang dapat mengayomi masyarakatnya, pemimpin yang dapat ditiru setiap tindak tanduknya dan pemimin yang dapat diikuti niliai-nilai spiritualnya atau bahkan menjadi pemimpin bagi diri sendiri. Dalam kehidupan sehari–hari, entah disadari atau tidak segala hal dalam kehidupan pasti membutuhkan seorang pemimpin. Pertanyaan adalah, apakah cukup bagi kita untuk menjadi seorang good leader atau kita harus manjadi great leader? Seorang good leader akan berkata bahwa “Tugas saya adalah mengeluarkan batu-batu dari tas ransel para petualang, sehingga mereka bisa berjalan lebih cepat dan lebih jauh” sebagaimana filosofi seorang pemimpin yang biasa kita dengar. Jim Collins, penulis buku fenomenal how to great, dalam bukunya mengatakan dengan jelas bahwa seorang pemimpin harus menjadi seorang great leader bukan sekedar good leader. Pertanyan –pertanyaan lain mulai muncul, apasih great leader itu? apa yang menyebabkan seseorang dikatakan great leader?
Graet leader pastilah seorang pemimpin namun seorang pemimpin belum tentu seorang great leader. Untuk mejadi seorang graet leader memang ada kualitas–kualitas yang harus dipenuhi, great leader harus memiiki karakter yang mandiri dan integritas tinggi. Mereka bisa menjadi pioner, inovator, dan mereka selalu membangun team work yang kuat sehingga dihormati oleh bawahannya, dan selalu menunjukkan keteladanan bagi siapapun.
Dari sini dapat terlihat bahwa great leader harus memiliki visi yang kuat yang mampu membawa perusahaan kearah yang seharusnya. Seorang Mediocre Leader berpendapat, “Selama anak buah saya mempunyai uraian pekerjaan yang jelas (job desc-nyamasing -masing, semuanyaakanberes.” Namun Great leader berpendapat lain, “Dengan adany avisi yang menggugah, anak buah saya akan memberikan upaya terbaik secara sepenuh hati”. Seorang great leader juga dituntut untuk mampu menyampaikan tujuan dari oraganisasi/perusahaan tersebut kepada anggotanya, dengan begitu perusahaan tidak akan ‘tersesat’ dalam mencapai tujuannya karena visi perusahaan telah tertanam dalam diri setiap anggota. Karena Faktanya, berdasarkan survey Franklin covey dan Harris Interactive, ternyata dari 12.182 responden karyawan, 55% mengatakan tidak tahu visi, misi dan tujuan organisasi mereka. Jika tujuan-tujuan kinerja sudah jelas, great leader harus menjadi sumber bantuan, mendorong anggota timnya agar sukses melakukan tugasnya.
Seorang great leader pasti mengetahui kelebihan dan kekurangan dari masing–masing anggotanya, sehingga great leader akan menciptakan budaya atau kebiasaan yang mampu mendorong anggota timnya mengoptimalkan talenta atau kelebihan yang dimiliki dan memberikan advices untuk melengkapi kekurangan masing - masing. Dengan kata lain great leader dapat memastikan nilai dan potensi yang ada dalam diri orang lain dan memberikan dukungan agar mampu mendorong terjadinya pencapaian luarbiasa. Mengerti kelebihan dan kekurangan anggota sangatlah diperlukan dalam melakukan pembagian pekerjaan (job description). Great leader mampu menempatkan right man in the right place, dengan begitu pekerjaan yang dilakukan akan menjadi lebih efisien dan efektif.
Didalam kepemimpinannyas eorang great leader akan membentuk suatu great team dan akan menghasilkan great results bagi perusahaan atau organisasi.
No comments:
Post a Comment