Vidi Febrian P
1122002011
Kepemimpinan, apa itu kepemimpinan? ada sebuah cerita yang mungkin bisa sedikit menggambarkan tentang arti dari kepemimpinan, sebuah contoh kecil yang menunjukan bahwa pentingnya mengetahui apa itu kepemimpinan untuk di terapkan dalam kehidupan sehari hari.
Beberapa tahun silam, ada sebuah rapat penjualan yang sangat mengesankan. Wakil-presiden pemasaran untuk perusahaan itu tampak sangat gembira. Ia ingin memproyeksikan suatu masalah. Bersamanya hadir sales representative teratas di organisasi, seorang pemuda berpenampilan sangat biasa, yang pada akhir tahun itu mencapai penghasilan tidak kurang dari $60,000. Penghasilan rata-rata representative yang lain $12,000.
Eksekutif itu menantang hadirin. Apa katanya? “saya ingin kalian memperhatikan harry baik-baik. Lihatlah dia! Sekarang, apa yang dimiliki oleh harry dan kalian tidak? Harry berpenghasilan lima kali dari rata-rata karena ia lima kali lebih cerdas? Tidak, menurut pengamatan kepribadiannya. Saya sudah memeriksa. Harry menunjukan kecerdasan rata-rata di departemen ini.”
“Apakah harry bekerja lima kali lebih keras daripada kalian? Tidak-tidak, menurut laporan. Kenyatannya, ia mengurangi waktu lebih banyak dari kebanyakan kalian.”
“Apakah harry mempunyai wilayah yang lebih baik? Sekali lagi saya harus berkata tidak. Catatan transaksinya menunjukan rata-rata hampir sama. Apakah harry mempunyai pendidikan yang lebih tinggi? Kesehatan yang lebih baik? Sekali lagi, tidak. Harry hanyalah rata-rata seperti orang yang diharapkan dari orang rata-rata lainnya. Perbedaan antara harry dan kalian adalah, “wakil-presiden berkata, “harry berpikir lima kali lebih besar.”
Kemudian, eksekutif itu mulai memperlihatkan bagaimana keberhasilan tidak begitu banyak ditentukan oleh ukuran otak seseorang, tetapi banyak ditentukan oleh ukuran gagasan (pemikiran) orang itu. Ada keajaiban di dalam pemikiran yang besar walau orang terlihat biasa-biasa saja.
Dari cerita tersebut, ada kesimpulan kecil, bahwa seorang pemimpin haruslah memiliki pemikiran yang besar dan jauh kedepan, tak perlu pintar dan memiliki bakat untuk bisa meraih sukses besar serta mengalami kepuasan besar. Yang perlu hanyalah mengeluarkan hal spektakuler yang sebenarnya bisa dilakukan pikiran dan jiwa ketika kita mulai berpikir dan berjiwa besar.
No comments:
Post a Comment