Friday, 7 June 2013

UN, Dilanjutkan dengan Beberapa Perubahan


Hasan Hasbullah
1111001009

Menurut saya ujian nasional tetap perlu dilanjutkan, namun  dengan beberapa perubahan.
1.       Jangan jadikan Ujian nasional sebagai indicator utama kelulusan. Kelulusan seorang siswa jangan hanya diukur dari nilai ujian nasional saja. Perlu digabungkan dengan indicator – indicator lain seperti nilai rapot dan sebagainya, jadi siswa tidak akan merasa perjuangan mereka bersekolah selama tiga tahun hanya ditentukan oleh beberapa hari ujian nasional.
2.      Ujian nasional dilaksanakn desertai dengan ujian sekolah. Dua ujian yang berbeda akan membebani psikologi peserta pendidikan karena biasanya ujian sekolah dan ujian nasional diselenggarakan dalam kurun waktu yang hampir sama. Mungkin lebih baik jikia penyelenggaran ujian nasional didalamnya sudah memuat ujian sekolah, jadi siswa hanya melakukan ujian satu kali.
3.      Soal ujian nasional berbeda antara daerah satu dengan yang lain. Hal ini menandakan adanya perbedaan kualitas pendidikan antar daerah. Perbedaan kualitas pendidikan seperti ini harus dirubah terlebih dahulu agar masing – masing daerah memiliki kualitas atau standar pendidikan yang sama. Jika hal ini sudah dapat dilakukan maka pengadaan ujian nasional dapat lebih adil.
4.      Operasional atau pelaksaan ujian nasional perlu dirubah. Naskah soal dibawa dari pusat dalam bentuk hard copy ke seluruh pelosok Indonesia dan dilaksanakan dalam hari yang sama karena dikhawatirkan terjadi kebocoran. Namun yang disayangkan disini jika terjadi hal – hal yang tidak diduga seperti kecelakaan pada kendaraan pembawa naskah soal, maka  langsung terjadi crisis. Dan dari kejadian beberapa waktu lalu, dibutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk menyelesaikan kasus seperti ini. Teknologi harus diterapkan dalam kasus ini, seperti penggunaan naskah soft copy dan didistribusikan dengan sistim yang lebih modern.

No comments:

Post a Comment