Hasan Hasbullah
1111001009
Menurut saya ujian
nasional tetap perlu dilanjutkan, namun dengan beberapa perubahan.
1. Jangan jadikan Ujian nasional sebagai
indicator utama kelulusan. Kelulusan seorang siswa jangan hanya diukur dari
nilai ujian nasional saja. Perlu digabungkan dengan indicator – indicator lain seperti
nilai rapot dan sebagainya, jadi siswa tidak akan merasa perjuangan mereka
bersekolah selama tiga tahun hanya ditentukan oleh beberapa hari ujian
nasional.
2. Ujian nasional dilaksanakn
desertai dengan ujian sekolah. Dua ujian yang berbeda akan membebani psikologi
peserta pendidikan karena biasanya ujian sekolah dan ujian nasional
diselenggarakan dalam kurun waktu yang hampir sama. Mungkin lebih baik jikia
penyelenggaran ujian nasional didalamnya sudah memuat ujian sekolah, jadi siswa
hanya melakukan ujian satu kali.
3. Soal ujian nasional
berbeda antara daerah satu dengan yang lain. Hal ini menandakan adanya perbedaan
kualitas pendidikan antar daerah. Perbedaan kualitas pendidikan seperti ini
harus dirubah terlebih dahulu agar masing – masing daerah memiliki kualitas
atau standar pendidikan yang sama. Jika hal ini sudah dapat dilakukan maka
pengadaan ujian nasional dapat lebih adil.
4. Operasional atau pelaksaan
ujian nasional perlu dirubah. Naskah soal dibawa dari pusat dalam bentuk hard
copy ke seluruh pelosok Indonesia dan dilaksanakan dalam hari yang sama karena
dikhawatirkan terjadi kebocoran. Namun yang disayangkan disini jika terjadi hal
– hal yang tidak diduga seperti kecelakaan pada kendaraan pembawa naskah soal,
maka langsung terjadi crisis. Dan dari
kejadian beberapa waktu lalu, dibutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk
menyelesaikan kasus seperti ini. Teknologi harus diterapkan dalam kasus ini,
seperti penggunaan naskah soft copy dan didistribusikan dengan sistim yang lebih
modern.
No comments:
Post a Comment