Monday, 24 June 2013

Leader of My Dream and My Expectation

Oleh : Alvian Aditya Kanzi (1112001030)


Indonesia. Kurang dari setahun negara tanah tumpah darah kita yang tercinta ini akan menyelenggarakan gelaran akbar lima tahunan, Pemilihan Umum. Sosok pemegang kendali yang baru akan segera muncul memimpin Republik ini untuk menggantikan sosok lama yang sudah lemas otot – ototnya setelah 10 tahun memegang jabatan mahaberat ini.

Pemimpin baru. Ya, pemimpin baru yang akan memimpin negara ini. Seperti apa kira – kira sosoknya kelak? Sefrontal Soekarno? Semoderat Gus Dur? Sekeras Soeharto? Apakah si pemimpin baru tersebut nanti bisa membuktikan diri bahwa dia adalah sang pemimpin impian?
Bangsa ini butuh sosok seorang pemimpin impian. Dalam pandangan saya sebagai seorang young Indonesian yang cukup peduli terhadap sejarah dan situasi kekinian di negara ini,  pemimpin yang dapat memenuhi kualifikasi tersebut adalah pemimpin yang mampu dengan wibawanya mendapat respek sempurna dari rakyatnya. Pemimpin yang mampu dengan intelektualitasnya mengambil langkah – langkah sempurna. Pemimpin yang mampu dengan keteguhan imannya menyalurkan intelektualitasnya ke arus yang positif. Pemimpin yang lebih menyeimbangkan akal dan nafsunya. Pemimpin yang bisa tunduk pada kedaulatan rakyat dan konstitusi negara, tapi bisa menjadi keras kepala dan sulit diatur oleh pihak luar yang berusaha terlalu jauh masuk ke internal negara. Kalau kata orang Jawa, Pemimpin yang tidak gampang “di-plokotho”.

“A man who wants to lead the orchestra must turn his back on the crowd.” — Max Lucado

Pemimpin impian harus mampu berdiri di atas semua golongan, mengutamakan kepentingan keseluruhan lapisan masyarakatnya. He is the Messiah. Pemimpin yang masih mampu berdiri dan menyelamatkan bangsanya walaupun dia harus berjalan dalam kelompok yang kecil, bahkan sendirian. Dan yang paling penting, dia harus menyatu dengan negara ini. Bukan cuma sekedar kenal, tapi menyatu.
Ekspektasi saya kepada pemimpin yang akan naik tahta tahun depan tidak semuluk-muluk penjabaran tentang harapan saya tentang sosok pemimpin impian. Saya tidak berharap sang pemimpin impian akan datang tahun depan, karena bagi saya itu tidak realistis. Mungkin dia akan datang 10 atau 15 tahun lagi. Saya hanya berharap pemimpin yang akan datang bisa jujur,  fair, terbuka, dan bisa merebut kepercayaan masyarakat yang sekarang sudah terlanjur hilang terhadap kondisi kepemimpinan bangsa saat ini. Itu saja.
Terima kasih.

Sumber :

No comments:

Post a Comment