Tezsa Aprilia
1111001060
1111001060
Kekacauan pelaksanaan Ujian Nasional
(UN) tingkat SMA dan SMP tahun ini tidak bisa diabaikan tanpa perubahan.
Mengetahui kenyataan UN tingkat SMU di sebelas provinsi diundur lantaran
keterlambatan pengiriman soal, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan langsung
menuai bermacam kritikan. Dalam Rapat Kerja antara Komisi X DPR RI dengan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kemarin, menghasilkan beberapa catatan
kritis. Misalnya, Mendikbud didesak mempertimbangkan kembali syarat kelulusan
dan masuk perguruan tinggi menggunakan hasil UN.
Bahkan anggota komisi juga meminta
adanya audit investigasi oleh Badan Pemeriksa Keuangan dalam penyelenggaraan
UN. Soal polemik UN, Pengamat Pendidikan menyarankan kepada pemerintah agar
segera membuat penelitian untuk menilai kembali pelaksanaan UN secara
menyeluruh. Hal itu penting untuk mengetahui di lini mana saja permasalahan itu
terjadi.
"Menurut saya harus ada evaluasi
total. Mulai dari DPR, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Badan Standar
Nasional Pendidikan, serta Badan Penelitian dan Pengembangan” kajian ilmiah
penting untuk mencari kelemahan sistem pelaksanaan UN. Hasil penelitian itu
nanti berguna untuk menguak apakah sisi perencanaan, pencetakan, distribusi
soal, atau pelaksanaan UN yang bermasalah.
Berdasar pengalaman, pelaksanaan UN
setiap tahun memang tidak pernah bebas dari noda. Contohnya, ada saja kasus
soal ujian tertukar di salah satu sekolah."Misalnya soal buat IPA masuk ke
berkas IPS. Ini sudah biasa, bahkan dari tahun 1950-an," terangnya. Ketika
persoalan itu muncul, maka pengawas ujian dituntut bertindak cepat membenahi
masalah tersebut. Bahkan menurut dia, tahun ini di sekolah-sekolah yang tidak
mengalami kendala pelaksanaan UN, sekitar 80 sampai 85 persen tidak bisa
menjalani standar operasional prosedur pelaksanaan UN. "Namun, saat saya
mengetahui ada provinsi yang pelaksanaan UN-nya mesti diundur, karena soal
ujian terlambat, rusak, dan sebagainya, saya bertanya ada apa. Ini kekeliruan apa?
Apakah soal perencanaan, pelaksanaan, atau evaluasi?,"
Namun demikian, kemelut UN tidak
bakal mematahkan semangat para guru di tempat terpencil sekalipun. Guru tetap
akan memperbaiki mutu pendidikan. Hanya saja, lanjut dia, ada perasaan di
antara para pendidik yang mempertanyakan soal keabsahan soal UN. Lain soal jika
Ujian Nasional tahun ini memang gagal dilaksanakan. Nah itu bisa saja
mencederai semangat para pendidik.
UN adalah salah satu komponen dari
beragam indikator buat mengukur tingkat pendidikan di Indonesia. Mutu
pendidikan akan baik jika ditunjang kepemimpinan dan perencanaan yang baik.
No comments:
Post a Comment